Ebook Gratis “Selaksa Cinta Aksara”

Momen peringatan Hari Buku Sedunia (World Book Day) tak ingin terlewat begitu saja. Maka untuk memperingatinya, saya ingin membagikan ebook gratis tentang perjalanan literasi Pondok Hati selama selusin tahun. Kebetulan tanggal 16 April adalah hari ulang tahun Pondok Hati. Jadi ebook ini semacam kado terindah untuk Sahabats Poti di seluruh dunia. Sebenarnya ebook ini sudah terbit tahun 2017, namun masih belum sempurna. Oleh karena itu, saya perbaiki dengan menambahkan hal-hal lain agar lebih sempurna. Bagi sahabat yang menginginkan ebook ini, silakan tulis email anda di kolom komentar. Selamat membaca dan semoga terinspirasi.

Ebook Gratis tentang 19 Tokoh Muslim

Momen Hari Santri 2016 silam, saya dan para santri di Ponpes Tahfidzul Qur’an berhasil mengabadikan kisah-kisah kami dalam buku berjudul “SANTRI: Sebuah Pesan dari Hati”. Buku ini kami bagikan gratis melalui laman blog Taman Bacaan Pondok Hati. Responnya cukup luar biasa. Banyak yang meninggalkan alamat email untuk dikirimi ebook tersebut. Alhamdulillah.

Nah, pada peringatan Hari Santri tahun 2018 ini, kami ingin menerbitkan sebuah buku berisi tokoh-tokoh muslim terkenal yang wajib diketahui oleh para santri.

Semua tulisan dalam buku ini bukan tulisan saya atau pun para santri. Kami hanya mengumpulkannya dari berbagai sumber. Oleh karena itu, selaku pribadi, kami memohon izin kepada para penulis aslinya. Kami cantumkan juga sumber pustaka untuk tiap tulisan. Buku ini kami beri judul “19 Tokoh di Lingkungan Aswaja.”

Dan tepat di hari santri, kami luncurkan ebook ini dan dibagikan secara gratis bagi siapa saja yang menginginkannya. Semoga menjadi ladang amal jariyah untuk kita semua. Aamiin.

Bagi yang menginginkan ebook ini, silakan tulis di kolom komentar. Mohon bersabar, insya Allah kami kirimkan satu persatu.

[EKSPRESI] Cimanuk: Dharma nan Ayu

Aku terlahir dari rahimmu yang suci

Saat matahari senja mendekapimu di antara rimbunan belantara

Darahku wiralodra

Tubuhku endang dharma

Dan kijang emas yang kau kejar kini menjelma peradaban

Aku pun tumbuh bersama aliran air mata

Kularungkan doadoa, kuprasastikan katakata

Menjaga dharma, menjaga persada

Dan ketika ular nyabrang kali cimanuk

Saat itulah aku terlahir kembali menuju samudera

@ibnuatoirahman

Ebook Gratis tentang Santri

Gambar cover diolah dari internet

Di pondok pesantren kami, ada kelas menulis. Saya sengaja berbagi pengalaman dengan para santri agar mulai menulis tentang apa saja. Saya beri motivasi bahwa menulis adalah tradisi para intelektual, kyai, imam-imam madzhab, para mujaddid, dll. Dengan menulis, seseorang akan kekal dari kematian. Sebagai contoh, Imam Ghazali adalah penulis produktif dengan karya kitab yang banyak. Karyanya yang terkenal adalah Ihya Ulumuddin yang menjadi masterpiece pembelajaran tingkat tinggi di pesantren-pesantren. Imam Syafi’i juga sama. Karyanya seperti Al Umm dan Ar Risalah juga banyak digunakan di pesantren. Meski jasad mereka telah berkalang tanah (allahu yarham), tetapi nama mereka tetap hidup. Motivasi seperti inilah yang saya bagikan kepada teman-teman santri. Menulis diary adalah salah satu upaya mengasah kreatifitas mereka dalam menulis.

Hingga suatu hari, saya punya rencana untuk menerbitkan sebuah buku dalam rangka menyambut HARI SANTRI NASIONAL. Setiap santri saya paksa untuk menulis sebuah karya. Apakah itu artikel, kisah pribadi, puisi atau apapun yang mereka sukai. Saya beri motivasi bahwa inilah saatnya kita menorehkan prestasi, mengukir nama kita dalam sebuah peradaban bernama literasi. Semoga bernilai ibadah.

Baca lebih lanjut

By pondokhati Dikirimkan di BUKU

Bukan Dongeng Biasa

14192677_10206878125853338_4466346899091291146_nSemenjak menikah dan akhirnya memiliki buah hati, kesempatan saya untuk membaca buku seakan terjun bebas ke titik nadir. Buku bacaan tidak pernah sampai tuntas saya baca. Padahal buku adalah cinta pertama saya mengenal dunia. Hehe.

Kesibukan saya mengajar, mengurusi haji, pesantren dan tentu saja bergelut dengan keluarga tercinta memaksa saya mengorbankan waktu luang saya untuk membaca. Rasanya sedih luar biasa. Akibatnya, gairah saya untuk menulis pun menurun drastis. Bukan tidak ingin, tetapi kesempatan yang terbatas membuat saya harus pintar-pintar membagi waktu untuk semua kesibukan itu.

Tetapi untungnya, taman bacaan yang saya kelola tetap berjalan dengan baik dan sudah bisa mandiri meski saya tidak selalu di tempat. Ada saja yang datang ke pondokhati untuk meminjam buku-buku bacaan, terutama anak-anak remaja usia SMP dan SMA. Alhamdulillah, untuk itu saya bersyukur.

Baca lebih lanjut

By pondokhati Dikirimkan di BUKU

Aku Hanya ingin Bersyukur Hari ini

syukurTuhan, aku hanya ingin bersyukur hari ini. Engkau anugerahkan cinta-Mu melalui orang tuaku shaleh/shalehah, yang mendidikku dengan rasa sayang dan cinta dalam ketulusan. Maka izinkan aku menjadi anak yang berbakti kepada mereka karena-Mu.

Tuhan, aku hanya ingin bersyukur hari ini. Engkau kirimkan padaku bidadari bermata jeli, istriku yang shalihah, yang mengajariku banyak hal dan karenanya hari-hariku menjadi berwarna. Maka izinkan aku tumbuh menjadi suami yang shalih, imam yang adil dan pemimpin yang arif dan bijaksana bagi diriku dan keluargaku.

Tuhan, aku hanya ingin bersyukur hari ini. Engkau kirimkan cahaya mata untukku, seorang gadis kecil bermata cahaya. Anakku yang shalihah, yang membangkitkan kembali nyala dalam hidup ketika api semangat mulai redup. Maka izinkan aku tumbuh menjadi ayah sekaligus sahabat yang baik untuknya.

Tuhan, aku hanya ingin bersyukur hari ini. Engkau dekatkan aku pada kebaikan melalui indahnya persahabatan dan persaudaraan. Maka izinkan aku menjadi sahabat dan saudara yang baik untuk mereka, yang saling mengingatkan dalam kebaikan, yang selalu menguatkan di kala lemah, yang selalu menautkan tali silaturahmi tak terputus antara aku dan mereka.

Tuhan, Aku hanya ingin bersyukur hari ini. Atas milyaran cinta yang telah Engkau titipkan untukku melalui orang tua, istri, anak, saudara dan sahabat. Maka izinkan aku tetap tumbuh menjadi (lebih) baik bersama milyaran kebaikan-Mu.

Tuhan, aku hanya ingin bersyukur pada-Mu. Hari ini dan seterusnya…

Ibnu Atoirahman, 16 April 2016, ketika aku terlahir kembali sebagai manusia.

Keajaiban Menangis

menangisAnda pernah menangis? Pernah, sering atau justru tidak pernah? Menangis karena apa? Karena sakit, luka, terjatuh, marah, benci, kesal atau apa? Beruntunglah orang yang pernah menangis, apalagi dia menangis karena Allah. Berbagai penelitian membuktikan bahwa menangis memiliki beberapa keutamaan. Dr. Ahmad Hatta, MA dalam bukunya Teladan Muhammad, merangkum tentang keajaiban menangis dan berair mata, diantaranya:

  1. Membantu penglihatan mata. Air mata membantu penglihatan seseorang, jadi bukan hanya mata itu sendiri. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.
  2. Membunuh bakteri. Tak perlu obat tetes mata, cukup air mata yang berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan disebut lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95% bakteri yang tertinggal dari keyboard komputer, pegangan tangga/pintu, ketika bersin dan tempat lain yang mengandung bakteri, hanya dalam 5 menit.
  3. Baca lebih lanjut

By pondokhati Dikirimkan di UNIK Dengan kaitkata ,

Perempuan yang Tumbuh di Kepalaku

menikahPerempuan yang tumbuh di kepalaku itu dirimu. Ibu dari anak-anakku. Yang namanya selalu kupintal dalam doa, kurajut dalam harap, kuhiasi bersama akhlaq mulia. Ada berjuta Tanya: lelahkah? Cukupkah? Bahagiakah? Tapi satu tujuan akhir kita, hidup berkah bersama ridlo-Nya.

Perempuan yang tumbuh di kepalaku itu dirimu. Wanita luar biasa dengan sejuta rasa. Aku tahu, lelah mungkin ada. Duka pun kadang terselip di antara tebaran suka. Tangis dan tawa menjadi satu rasa. Tapi semoga selalu ada syukur yang tak terukur, ada hati yang samudera dan pikiran yang diselimuti bahagia. Terlebih sekarang, ada binar-binar cahaya yang mulai tumbuh dalam kita.

Dan kini, kita telah sampai di angka dua. Marilah tetap bersemangat karena-Nya. Marilah merayakan cinta bersama-Nya. Karena hidup sejatinya adalah ibadah. Dari-Nya, untuk-Nya, dan suatu saat akan kembali pada-Nya.

27-10-2015. Suatu hari di mana aku bergetar mengingat semua peristiwa itu, bersamamu. My beloved, Anne Hikaru, Ismatul Maula.

Lelakimu yang sederhana,
Ibnu Atoirahman


Menuju Indramayu Beradab!

kijang indramayuTak terasa sudah memasuki tahun baru Hijriyah 1437 H. Tak terasa pula, kota kita yang tercinta, Indramayu, telah sampai di titik usia 488 tahun, tepat di hari jadinya 7 Oktober 2015 yang lalu. Sebuah angka yang cukup untuk memantapkan diri sebagai kota yang patut diperhitungkan dalam kancah nasional. Apa yang sudah dicapai? Insya Allah banyak. Terlepas dari kekurangan di sana-sini yang mesti diperbaiki, Indramayu telah mengalami perubahan yang demikian pesat dibandingkan puluhan tahun silam. Semoga perubahan ini selalu ke arah kebaikan.

Satu hal yang perlu disoroti adalah budaya membaca dan menulis. Ini pula yang menjadi PR bagi pemimpin Indramayu ke depan. Milan Kundera, seorang penulis dari Ceko pernah mengatakan, “Jika ingin menghancurkan peradaban sebuah negeri, maka hancurkan saja buku-bukunya.” Adagium ini bisa jadi benar, karena buku merupakan sumber ilmu. Lebih dari itu, buku merupakan bukti sejarah bahwa suatu negeri pernah ada. Indramayu bisa dikenal sampai sekarang ini, berulangtahun tanggal sekian, siapa yang membangun pertama kali, siapa saja yang pernah memimpin, bisa diketahui dari fakta-fakta sejarah masa silam. Melalui prasasti dan manuskrip-manuskrip kuno, kita akhirnya tahu, bagaimana peradaban Indramayu bermula. Arya Wiralodra dan Nyi Endang Dharma menjadi dua ikon penting dalam babad sejarah Indramayu. Baca lebih lanjut

Dua Lelaki yang Membuat Tempat ini Hidup Kembali

kunjungan poti awal“Dan setiap kisah, sejatinya adalah pengetahuan yang diajarkan Tuhan untuk kita” (Ibnu Atoirahman)

Ah, mungkin aku lupa, kapan aku mulai mengenal mereka. Tapi, aku takkan lupa ketika ada dua lelaki yang datang ke tempat ini membawa segudang harapan dan sebongkah rasa penasaran. Lelaki-lelakibertubuh tegap, tinggi dan tampak berwibawa, muda dan bersemangat baja. Tempat ini pernah mati. Semenjak teman yang ikut membantuku mengenalkan sekaligus menjadi penghubung tempat ini dengan dunia luar telah menyelesaikan pendidikannya. Ia pindah entah kemana. Praktis tempat ini kembali sepi, hanya sesekali dikunjungi anak-anak santri,itupun tak seberapa karena mereka hanya datang untuk mengaji. Lebih dari itu tidak.

Baca lebih lanjut